Bigetron Red Aliens gagal melaju ke PMGC 2025, menandai pertama kalinya tim berjuluk “Robot Merah” tersebut absen di panggung global.
Kegagalan ini merupakan pukulan besar yang terjadi setelah kompetisi PMSL SEA Fall 2025, Bigetron Red Aliens sebelumnya pernah menjadi mantan juara dunia.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran INFORMASI ESPORT INDONESIA.
Keterkejutan di Panggung Global
Absennya Bigetron Red Aliens (BTR RA) dari PUBG Mobile Global Championship (PMGC) 2025 menjadi kabar mengejutkan bagi penggemar esports Indonesia. Untuk pertama kalinya sejak debut mereka, tim yang dikenal dengan julukan “Alien Merah” itu gagal lolos ke turnamen global paling bergengsi di PUBG Mobile. Kegagalan ini menjadi tanda berakhirnya dominasi panjang BTR RA di panggung dunia.
Kegagalan tersebut terjadi setelah hasil kurang memuaskan di PMSL SEA Fall 2025, di mana performa tim dinilai tidak stabil sepanjang musim. Meski sempat menunjukkan potensi di beberapa pekan awal, inkonsistensi permainan membuat mereka kehilangan momentum penting menjelang babak akhir. Hasil itu membuat Bigetron gagal mengamankan poin yang cukup untuk meraih tiket menuju PMGC.
Bagi para penggemar, absennya BTR RA terasa emosional karena tim ini sebelumnya pernah menjadi juara dunia dan ikon kebanggaan esports Indonesia. Banyak yang menilai, kegagalan ini bisa menjadi titik balik bagi tim untuk melakukan evaluasi mendalam serta memperbaiki strategi dan komposisi pemain ke depan.
Perjalanan Terdahulu Menuju PMGC
Perjalanan Bigetron Red Aliens menuju PMGC memang tidak selalu mulus. Pada PMGC 2022 di Kuala Lumpur, mereka berjuang keras di grup merah melawan tim-tim kuat seperti Nigma Galaxy dan Buriram United. Meski tampil agresif dan mampu mengumpulkan dua kali Winner Winner Chicken Dinner (WWCD), mereka hanya mampu finis di posisi ke-7 dengan 179 poin.
Posisi tersebut memaksa mereka untuk melanjutkan perjuangan ke babak survival stage, demi meraih tiket ke grand final melalui jalur Last Chance. Perjalanan berat itu menjadi pelajaran berharga, terutama dalam hal konsistensi dan rotasi zona yang sering menjadi kendala bagi tim. Namun, mental juara yang dimiliki pemain seperti Zuxxy, Luxxy, dan Ryzen tetap menjaga semangat tim di tengah tekanan kompetisi.
Menariknya, performa BTR RA pada PMGC 2022 masih dianggap lebih baik dibandingkan 2021, di mana mereka juga gagal melaju ke tahap akhir. Kala itu, penurunan performa menyebabkan Ryzen memutuskan untuk rehat sementara, menjadi salah satu momen paling emosional dalam sejarah tim.
Baca Juga: Rainbow Six Siege, Legenda Game Taktikal Yang Seruh di Mainkan
Roster dan Dinamika Tim
Pada PMGC 2022, BTR RA tampil dengan roster gabungan dari ION x Bigetron, sebuah kolaborasi yang cukup menjanjikan. Kombinasi pemain muda dan berpengalaman sempat memberikan warna baru dalam gaya permainan mereka. Hasilnya, tim berhasil menembus posisi runner-up di hari pertama turnamen dengan permainan taktis dan disiplin rotasi.
Mereka juga sukses meraih “pesta ayam” di hari kedua, menunjukkan kemampuan adaptasi cepat terhadap gaya bermain lawan. Namun sayangnya, performa mereka tidak bertahan hingga akhir. Kesalahan komunikasi dan keputusan rotasi di beberapa match krusial membuat BTR kehilangan momentum emas untuk naik ke papan atas klasemen.
Walau begitu, kekompakan antar pemain tetap menjadi kekuatan utama tim ini. Banyak analis menilai bahwa dengan pembenahan strategi dan peran individu. BTR RA masih memiliki fondasi kuat untuk bangkit di musim berikutnya.
Masa Depan Bigetron Red Aliens
Kegagalan lolos ke PMGC 2025 bukanlah akhir bagi Bigetron Red Aliens, melainkan kesempatan untuk melakukan introspeksi dan restrukturisasi. Tim diharapkan dapat belajar dari kesalahan dan memperkuat fondasi internal mereka, baik dari sisi strategi maupun mental bertanding.
BTR RA memiliki sejarah panjang sebagai pionir esports Indonesia yang sukses menembus kancah dunia. Dengan dukungan penuh dari komunitas dan penggemar setia, tim ini diyakini mampu bangkit kembali ke level tertinggi. Kembalinya semangat juara akan menjadi kunci kebangkitan mereka di musim mendatang.
Masa depan Bigetron kini bergantung pada kemampuan mereka membaca arah kompetisi dan menemukan identitas baru dalam permainan. Bila berhasil beradaptasi, bukan tidak mungkin Alien Merah akan kembali bersinar di panggung global sebagai simbol kebangkitan esports Indonesia.
Kami menyarankan untuk kunjungi INFORMASI ESPORT INDONESIA yang dimana akan selalu memberikan informasi mengenai Esport yang ada di Indonesia pastinya terbaru terupdate dan terviral lainnya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari duniagames.co.id
- Gambar Kedua dari duniagames.co.id